Jumat, 18 November 2011

Format Pembuatan Makalah


HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN DAFTAR ISI
HALAMAN GAMBAR/GRAFIK (JIKA ADA)


BAB I : PENDAHULUAN


1.1. LATAR BELAKANG
Berisi tentang alasan pemilihan tema dalam pembuatan paper/makalah.


1.2. TUJUAN
Berisi tentang tujuan yang akan dicapai dengan pembuatan makalah/paper.


1.3. RUANG LINGKUP MATERI
Berisi tentang ilmu atau teori yang berkaitan dengan tema yang diambil dalam makalah/paper.






BAB II : DASAR TEORI/LANDASAN TEORI


Berisi tentang pembahasan dan penelitian tentang ilmu ataupun teori yang sudah pernah dibahas oleh para ahli berkaitan dengan tema makalah/paper yang dipilih. Materi yang dibahas secara teoritis dikaitkan dengan aplikasi praktis teori/ilmu tersebut dalam kenyataan kehidupan keseharian.
Untuk menuliskan teori yang diambil dari para ahli jangan lupa mencantumkan nama, tahun atau buku yang pernah memuat teori tersebut. Sehingga sumber/nara sumbernya jelas dan tidak diragukan. Kalau membuat kutipan harap mencantumkan pula halaman di mana kutipan tersebut diambil.






BAB III : PEMBAHASAN


Berisi tentang data yang diperoleh di lapangan/kenyataan dan dikaitkan dengan ilmu atau teori yang sudah ada. Jika ada kesesuaian dibahas lebih lanjut dan dapat pula dimasukkan pendapat pribadi yang berkaitan erat dengan tema/usulan/saran/gagasan/ide.
Jika memang ditemukan ketidaksesuaian antara teori atau ilmu yang sudah ada dengan kenyataan di lapangan, hal ini juga perlu dibahas untuk melihat mengapa hal ini dapat terjadi.Dapat pula dimasukkan pendapat pribadi berkaitan erat dengan tema/usulan/saran/gagasan/ide sehingga antara kenyataan dengan ilmu yang ada, baik yang ada hubungannya maupun tidak, dapat dijelaskan dengan baik dan rinci. 






BAB IV : PENUTUP


4.1. KESIMPULAN 
Berisi tentang simpulan akhir dari pembahasan yang sudah dibuat. Penulisan kesimpulan singkat dan jelas, tidak panjang seperti pembahasan.




4.2. USUL DAN SARAN
Dapat juga dimasukkan usulan dan saran dari penulis yang sudah dimunculkan dalam pembahasan. 






DAFTAR PUSTAKA
Berisi seluruh sumber yang digunakan dalam pembuatan makalah/paper. Daftar pustaka berupa buku, surat kabar, majalah, informasi dari situs internet dan lain-lain. Penulisannya secara lengkap dan mengikuti kaidah penulisan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.


LAMPIRAN
Berisi seluruh gambar/foto ataupun grafik atau juga data yang mendukung dalam pembuatan makalah.


Sumber :
http://smkn2banjar.justdiscussion.com/t7-susunan-format-makalah-paper

Kegiatan Mengapresiasi Sastra Anak


A.     Macam-macam kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengapresiasi sastra anak


Macam-macam kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengapresiasi sastra anak yaitu :
1.      Kegiatan Apresiasi Langsung
            Kegiatan ini dilakukan secara sadar oleh seseorang untuk memperoleh nilai kenikmatan dan kehikmatan dari karya sastra anak yang diapresiasi. Nilai kenikmatan sastra anak dapat memberi sesuatu yang menyenangkan, menghibur, dan memberi kepuasan. Nilai kenikmatan sastra dapat memberi pelajaran, amanat, dan nasihat tentang kehidupan.
Kegiatan apresiasi langsung meliputi kegiatan-kegiatan seperti berikut:
(a)      Membaca sastra anak
Kegiatan ini harus dilakukan dengan sungguh-sungguh untuk memperoleh sesuatu yang terkandung dalam sastra anak, yaitu nilai-nilai yang bermanfaat bagi kehidupan anak. Nilai-nilai itu memberi arahan tentang perilaku, pandangan hidup, dan cara menyikapi sesuatu dalam menghadapi kehidupan.
(b)     Mendengar sastra anak
Kagiatan ini dapat berupa mendengarkan pembacaan suatu karya sastra. Kegiatan ini memerlukan ketajaman pikiran dan perasaan guna menyimak karya sastra yang didengarkan.
(c)      Menonton pementasan sastra anak
Kegiatan ini dapat berupa menonton pembacaa puisi, cerpen, atau pementasan drama. Kegiatan menonton ini tidak terbatas pada pementasan panggung saja, melainkan juga menonton lewat televisi atau film di bioskop.

2.      Kegiatan Apresiasi Tidak Langsung
            Kegiatan apresiasi tidak langsung merupakan kegiatan apresiasi yang dapat menunjang pemahaman seseorang terhadap karya sastra anak. Kegiatannya berupa kegiatan mempelajari teori sastra, sejarah sastra, dan kritik sastra.
            Mempelajari teori sastra dikatakan apresiasi tidak langsung sebab yang dipelajari bukan karya sastra konkret, melainkan  teori dan konsep tentang sastra. Teori sastra sebaiknya dipelajari oleh orang dewasa, terutama sekali untuk guru sebagai penambah wawasan tentang sastra, sedangkan untuk siswa sebaiknya Anda sajikan apresiasi sastra secara langsung, yaitu anak langsung membaca karya sastra, mendengarkan pembacaan karya sastra, dan menonton pementasan karya sastra.
            Mempelajari sejarah sastra dapat memperluas wawasan kita yang memang diperlukan agar mengatahui bagaimana perkembangan sastra di suatu wilayah atau negara, perkembangan sastra dari satu dekade ke dekade berikutnya, dari satu angkatan ke angkatan selanjutnya. Dan dari satu aliran ke aliran lainnya. Hal yang dikaji dalam sejarah sastra adalah konsep-konsep dasar angkatan, sejarah aliran sastra, perkembangan jenis-jenis sastra dari berbagai segi, dan ciri-ciri struktur dan isi karya sastra setiap angkatan.
            Demikian pula halnya, jika Anda mempelajari kritik sastra karena kritik sastra berkaitan dengan penelaahan karangan ditinjau dari segi-segi tertentu karya sastra. Bentuknya dapat berupa artikel dalam surat kabar atau majalah, buku essai atau antologi essai. Mempelajari kritik sastra dapat memperluas wawasan kita guna melihat bagaimana cara orang lain memberi pertimbangan baik dan buruk terhadap suatu karya sastra. 

3.      Pendokumentasian Karya Sastra
            Pendokumentasian karya sastra juga termasuk bentuk apresiasi sastra yang secara nyata ikut melestarikan keberadaan karya sastra. Bentuk apresiasi atau penghargaan terhadap karya sastra dengan cara mendokumentasikannya itu dilihat dari segi fisiknya, yaitu ikut memelihara karya sastra, menyediakan data bagi orang yang memerlukannya, dan menyelamatkan karya sastra dari kepunahan. Kegiatan pendokumentasian sastra, meliputi pengumpulan dan penyusunan semua data karya sastra yang berupa artikel atau karangan dalam surat kabar, majalah, makalah, skripsi, tesis, disertasi ataupun buku-buku sastra.

4.      Kegiatan Kreatif
Kegiatan ini dapat berupa kegiatan belajar menulis karya sastra, misalnya puisi, prosa atau drama. Hasilnya dapat dikirimkan dan dimuatkan dalam majalah dinding, buletin OSIS, majalah sekolah, surat kabar atau majalah tertentu. Kegiatan kreatif juga dapat dilaksanakan secara rekreatif, misalnya menceritakan kembali karya sastra yang didengar, dibaca, atau ditonton atau mengubah bentuk puisi menjadi prosa dan sebaliknya.



A.     Mengapa kegiatan apresiasi secara langsung itu lebih utama dari kegiatan apresiasi lainnya

Dari semua kegiatan apresiasi sastra itu kegiatan apresiasi secara langsung yang meliputi membaca, mendengar, menonton pertunjukan sastra anak ternyata lebih utama karena siswa atau pembaca langsung dapat bergaul dengan sastra secara sungguh-sungguh. Dengan langsung membaca, mendengar, dan menonton pertunjukan sastra anak dapat langsung menghayati, memahami, mananggapi, dan memberi penilaian, atau penghargaan terhadapnya.
Kegiatan apresiasi secara langsung mencakup salah satu  bentuk pengapresiasian sastra yaitu apresiasi sastra secara reseptif. Apresiasi sastra secara reseptif adalah apresiasi sastra yang menekankan pada proses penikmatan yang dapat dilakukan melalui kegiatanmembaca, mendengar, dan menyaksikan pementasan drama atau pembacaan puisi. Pendekatan emotif, didaktis dan analitis sangat tepat digunakan dalam pengapresiasian sastra secara reseptif, hal ini dikarenakan ketiga bentuk pendekatan tersebut memiliki tujuan yang hampir sama yaitu menitik beratkan pada penikmatan, pemahaman serta pengkajian karya sastra. Misalnya saja ketika kita sedang membaca puisi, selama kita membaca puisi kita secara tidak langsung melakukan proses pengkajian terhadap unsur-unsur penyusun puisi yang sedang kita baca. Setelah kita mengkaji unsur-unsur puisi tersebut,  kita akan dapat memahami maksud dari puisi tersebut, apa pesan moral yang ingin disampaikan pengarang yang terkandung dalam puisi tersebut, serta apa yang bisa kita komentari dari puisi tersebut. Kemudian dari pemahaman yang terbentuk dalam diri kita, kita dapat menemukan titik keindahan dari puisi yang kita baca. Secara rohaniah atau kejiwaan kita akan memperoleh kepuasaan batin atau hiburan batin dari bentuk keindahan puisi yang kita dapatkan.



Sumber :


SUPERKIDZ - FIRST DATE.mp4



Mantap Gan!! Kecil2 udah kayak gini, apalagi ntar kalo dah gedhe,,

Keistimewaan Indonesia di Mata Dunia

1. PT.PAL sukses membuat salah satu kapal terbaik di dunia "Star 50" berbobot 50,000 ton. Salah satu Negara yang memesan kapal ini adalah Singapura.
http://hermawayne.blogspot.com


2. Di singapura, gamelan menjadi mata pelajaran wajib di sekolah dasar pada hampir sebagian wilayahnya.
http://hermawayne.blogspot.com


3. Pabrik/manufaktur Mattel (boneka Barbie USA) hanya ada 2 di dunia. Pabrik pertama berada di China dan lainnya di Jababeka, Cikarang, Jawa Barat.
http://hermawayne.blogspot.com


4. Brand internasional yang amat prestisius, Gucci, menggunakan kain tenun asli Indonesia sebagai bahan bakunya.
http://hermawayne.blogspot.com


5. Mobil terpopuler di Uni Emirat Arab adalah Toyota Kijang Innova yang sepenuhnya diproduksi di Indonesia.
http://hermawayne.blogspot.com


6. Bunga nasional Korea Utara yang amat popular Kimilsungia berasal dari Indonesia dan diberi nama oleh Presiden RI pertama Ir. Soekarno.
http://hermawayne.blogspot.com


7. Tahukah Anda, airbridge –tangga belalai menuju pintu pesawat yang ngetrend di bandara-bandara dunia kali pertama dibuat oleh PT Bukaka, Indonesia.
http://hermawayne.blogspot.com


8. Pejuang HAM legendaris dan bapak pembebasan Negara Afrika Selatan, Nelson Mandela, setelah berhasil menghapus Apartheid di negerinya, mengakui bahwa perjuangannya itu diinspirasikan oleh perjuangan Syekh Yusuf dari Makassar.
http://hermawayne.blogspot.com


9. Tahun 2002, dalam Special Edition TIME magazine on Asian Heroes, penyanyi Iwan Fals menjadi cover fullpage. Begitu juga dengan Aa Gym di tahun 2006 (The Holy Quran).
http://hermawayne.blogspot.com


10. Mobil prestisius, Mercedes Benz, menggunakan knalpot buatan Indonesia, yang pengerjaannya sepenuhnya dilakukan di Purbalingga, Jawa Tengah.
http://hermawayne.blogspot.com


11. Presiden RI ke-3, BJ Habibie adalah pemegang 46 paten di bidang aeronautika dunia.
http://hermawayne.blogspot.com


12. David Foster mengaku, lagu ciptaanya 'To Love You More' yang dibawakan Celine Dion terinspirasi dari musik Keroncong yang berasal dari Indonesia.
http://hermawayne.blogspot.com


13. Menara Kuala Lumpur ternyata dirancang oleh putra Indonesia, Ir.Achmad Murdijat alumni ITB.
http://hermawayne.blogspot.com


14. Indofood merupakan produsen mie instan terbesar di dunia.
http://hermawayne.blogspot.com


15. Tas Bagteria made in Indonesia telah dijajakan di berbagai etalase di mall-mall kelas atas di 32 negara di seluruh penjuru dunia. Public figure dunia yang mengenakan produk ini antara lain Paris Hilton, Zara Phillips, Emma Thomson, dan Audrey Tatou.
http://hermawayne.blogspot.com


16. Tiga jenis kopi andalan Starbucks di Seattle, AS, adalah: Sumatera, Java Mocha dan Toraja Coffee. Ketiga jenis kopi ini dipajang di etalase paling depan.
http://hermawayne.blogspot.com


17. Koin Ringgit Malaysia dan passport Malaysia adalah produksi PT PERURI.
http://hermawayne.blogspot.com


18. Seragam serdadu NATO diproduksi oleh PT Sritex, Solo, Jawa Tengah.
http://hermawayne.blogspot.com


19. Kacang dua kelinci (PT Dua Kelinci), menjadi sponsor Real Madrid.
http://hermawayne.blogspot.com


20. Motor GP, Produsen Honda menggunakan jargon "One Heart" (Honda Indonesia) yang terpasang di motor balapnya, Yamaha juga membubuhi jargon "Semakin di Depan" di baju balapnya. Walaupun motor Jepang, tapi Semua produksinya dilakukan di Indonesia.
http://hermawayne.blogspot.com


21. Stadion Gelora Bung Karno merupakan stadion terbesar ke-2 di Asia.
http://hermawayne.blogspot.com


22. Senjata yang namanya Kriss SVD terinspirasi dari senjata tradisional Indonesia, Keris. Pencipta Kriss SVD ternyata pernah tinggal di Indonesia.
http://hermawayne.blogspot.com


23. Sepatu Adidas bekerja sama dengan salah satu perusahaan sepatu Indonesia dan merupakan satu-satunya perusahaan sepatu yang dipercaya oleh Adidas untuk memproduksi Football Shoes di seluruh dunia.
http://hermawayne.blogspot.com


24. Biji kopi luwak adalah biji kopi termahal di dunia, dan produsennya adalah Indonesia.
http://hermawayne.blogspot.com


25. Jersey dan Jaket Official Manchester United adalah buatan Indonesia.
http://hermawayne.blogspot.com
taukahkamu 28 May, 2011


--
Source: http://www.taukahkamu.com/2011/05/25-keistimewaan-indonesia-di-mata.html

Kamis, 17 November 2011

Contoh Penyusunan RPP Terbaru



Contoh Penyusunan RPP Terbaru

A. Apakah RPP itu?
Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa:
”Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar”.
Sesuai dengan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses dijelaskan bahwa RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
B. Apa Saja Komponen RPP itu ?
RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan pendidikan.
Komponen RPP adalah:
1. Identitas mata pelajaran, meliputi:
a. satuan pendidikan,
b. kelas,
c. semester,
d. program studi,
e. mata pela¬jaran atau tema pelajaran,
f. jumlah pertemuan.
2. standar kompetensi
merupakan kualifikasi kemam¬puan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang       diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran.
3. kompetensi dasar,
adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran ter¬tentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompe¬tensi dalam suatu pelajaran.
4. indikator pencapaian kompetensi,
adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilai¬an mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja opera¬sional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
5. tujuan pembelajaran,
menggambarkan proses dan ha¬sil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.
6. materi ajar,
memuat fakta, konsep, prinsip, dan pro¬sedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompe¬tensi.
7. alokasi waktu,
ditentukan sesuai dengan keperluan un¬tuk pencapaian KD dan beban belajar.
8. metode pembelajaran,
digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembela¬jaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemi¬lihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situ¬asi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran.
9. kegiatan pembelajaran :
Untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus dicantumkan langkah-langkah kegiatan setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat unsur kegiatan
a. pendahuluan/pembuka,
b. kegiatan inti terdiri atas, eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi
c. kegiatan penutup.
10. Penilaian hasil belajar
Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian kom¬petensi dan mengacu kepada Standar Penilaian.
11. Sumber belajar
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.
C. LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN RPP
Langkah-langkah minimal dari penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dimulai dari mencantumkan Identitas RPP, Tujuan Pembelajaran, Materi Pembelajaran, Metode Pembelajaran, Langkah-langkah Kegiatan pembelajaran, Sumber Belajar, dan Penilaian. Setiap komponen mempunyai arah pengembangan masing-masing, namun semua merupakan suatu kesatuan.
Penjelasan tiap-tiap komponen adalah sebagai berikut.
1. Mencantumkan Identitas
Terdiri dari: Nama sekolah, Mata Pelajaran, Kelas, Semester, Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator dan Alokasi Waktu.
Hal yang perlu diperhatikan adalah :
a. RPP boleh disusun untuk satu Kompetensi Dasar.
b. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dikutip dari silabus. (Standar kompetensi – Kompetensi Dasar – Indikator adalah suatu alur pikir yang saling terkait tidak dapat dipisahkan)
c. Indikator merupakan:
§ ciri perilaku (bukti terukur) yang dapat memberikan gambaran bahwa peserta didik telah mencapai kompetensi dasar
§ penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
§ dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, satuan pendidikan, dan potensi daerah.
§ rumusannya menggunakan kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi.
§ digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.
d. Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi dasar, dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya pertemuan (contoh: 2 x 35/40/45 menit). Karena itu, waktu untuk mencapai suatu kompetensi dasar dapat diperhitungkan dalam satu atau beberapa kali pertemuan bergantung pada kompetensi dasarnya.
2. Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Output (hasil langsung) dari satu paket kegiatan pembelajaran. Sebagai contoh :
Kegiatan pembelajaran: ”Mendapat informasi tentang sistem peredaran darah pada manusia”. Maka tujuan pembelajaran, boleh salah satu atau keseluruhan tujuan pembelajaran, misalnya peserta didik dapat:
1. mendeskripsikan mekanisme peredaran darah pada manusia.
2. menyebutkan bagian-bagian jantung.
3. merespon dengan baik pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh teman-teman sekelasnya.
4. mengulang kembali informasi tentang peredaran darah yang telah disampaikan oleh guru.
Bila pembelajaran dilakukan lebih dari 1 (satu) pertemuan, ada baiknya tujuan pembelajaran juga dibedakan menurut waktu pertemuan, sehingga tiap pertemuan dapat memberikan hasil.
3. Menentukan Materi Pembelajaran
Untuk memudahkan penetapan materi pembelajaran, dapat diacu dari indikator.
Contoh:
Indikator: Peserta didik dapat menyebutkan ciri-ciri kehidupan.
Materi pembelajaran:
Ciri-Ciri Kehidupan:
Nutrisi, bergerak, bereproduksi, transportasi, regulasi, iritabilitas, bernapas, dan ekskresi.
4. Menentukan Metode Pembelajaran
Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat pula diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran, bergantung pada karakteristik pendekatan dan/atau strategi yang dipilih.
Karena itu pada bagian ini cantumkan pendekatan pembelajaran dan metode yang diintegrasikan dalam satu kegiatan pembelajaran peserta didik:
a. Pendekatan pembelajaran yang digunakan, misalnya: pendekatan proses, kontekstual, pembelajaran langsung, pemecahan masalah, dan sebagainya.
b. Metode-metode yang digunakan, misalnya: ceramah, inkuiri, observasi, tanya jawab, kooperativ learning, e-learning dan sebagainya.
5. Menetapkan Kegiatan Pembelajaran
Langkah-langkah minimal yang harus dipenuhi pada setiap unsur kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut:
Kegiatan pendahuluan. (10% dari Total Alokasi Waktu )
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
a. menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
b. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
c. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai;
d. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai dengan silabus.
Kegiatan inti (eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi). (75% dari Total Alokasi Waktu)
EKSPLORASI
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
a. melibatkan siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;
b. menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran dan sumber belajar lain;
c. memfasilitasi terjadinya interaksi antarsiswa serta antara siswa dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya;
d. melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan
e. memfasilitasi siswa melakukan percobaan di laboratorium, studio atau lapangan.
ELABORASI
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
a. membiasakan siswa membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;
b. memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, diskusi dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
c. memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah dan bertindak tanpa rasa takut;
d. memfasilitasi siswa dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
e. memfasilitasi siswa berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;
f. memfasilitasi siswa membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis secara individual maupun kelompok;
g. memfasilitasi siswa untuk menyajikan hasil kerja secara individual maupun kelompok.
h. memfasilitasi siswa melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan;
i. memfasilitasi siswa melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri siswa.
KONFIRMASI
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
a. memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan siswa;
b. memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi siswa melalui berbagai sumber;
c. memfasilitasi siswa melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan;
d. memfasilitasi siswa untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
e. berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan siswa yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar;
f. membantu menyelesaikan masalah;
g. memberi acuan agar siswa dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi;
h. memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh; dan
i. memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
a. bersama-sama dengan siswa dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran;
b. melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
c. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
d. merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar siswa;
e. menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
f. Jawaban dibuktikan dengan melakukan observasi secara acak, hasil supervisi kepala sekolah/madrasah, dan kesesuaian RPP dengan pelaksanaan proses pembelajaran.
Catatan :
Langkah-langkah pembelajaran dimungkinkan disusun dalam bentuk seluruh rangkaian kegiatan, sesuai dengan karakteristik model pembelajaran yang dipilih, menggunakan urutan sintaks sesuai dengan modelnya. Oleh karena itu, kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup tidak harus ada dalam setiap pertemuan.
6. Memilih Sumber Belajar
Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dalam silabus yang dikembangkan. Sumber belajar mencakup sumber rujukan, lingkungan, media, narasumber, alat dan bahan. Sumber belajar dituliskan secara lebih operasional, dan bisa langsung dinyatakan bahan ajar apa yang digunakan. Misalnya, sumber belajar dalam silabus dituliskan buku referensi, dalam RPP harus dicantumkan bahan ajar yang sebenarnya.
Jika menggunakan buku, maka harus ditulis judul buku teks tersebut, pengarang, dan halaman yang diacu.
Jika menggunakan bahan ajar berbasis ICT, maka harus ditulis nama file, folder penyimpanan, dan bagian atau link file yang digunakan, atau alamat website yang digunakan sebagai acuan pembelajaran.
7. Menentukan Penilaian
Penilaian dijabarkan atas
a. teknik penilaian,
b. bentuk instrumen, dan
c. instrumen yang dipakai yang beris rubrik penilaian
D. Format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
A. Identitas
Nama Sekolah : ……………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………..
Kelas, Semester : ……………………………..
Standar Kompetensi : ……………………………..
Kompetensi Dasar : ……………………………..
Indikator : ……………………………..
Alokasi Waktu : ….. x … menit (… pertemuan)
B. Tujuan Pembelajaran
C. Materi Pembelajaran
D. Metode Pembelajaran
E. Kegiatan Pembelajaran

Langkah-langkah :
Pertemuan 1
§ Kegiatan Awal
§ Kegiatan Inti
§ Kegiatan Penutup
Pertemuan 2
§ Kegiatan Awal
§ Kegiatan Inti
§ Kegiatan Penutup
Pertemuan 3. dst
F. Sumber Belajar ( Buku, Bahan ajar dan Alat )
G. Penilaian ( berisi teknik penilaian , Bentuk instrumen dan Rubriks penilaian )
*) Makalah disampaikan dalam Workshop Pentusunan KTSP di Lingkungan Kanwil Depag Prop Jateng